Tuesday, January 13, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (7)

Denmas Ulin     Tuesday, January 13, 2015     0

            Ternyata dia yang membuatku terkejut, aku kira tadi siapa, terrnyata yang ditunggu-tunggu akhirmya datang juga. Aku nggak terkejut kalau ada guru yang telat masuk ruang kelas, bahkan tidak jarang yang sering telat masuk kelas. Kami semua kembali ke tempat duduk masing-masing setelah bermain-main di kelas. Asal kalian tau, plajaran yang menurutku paling mengasyikkan ialah pelajaran jam kosong, hehee!
            Aku mengajak temanku pergi perpustakaan. Aku biasanya pergi ke perpustakaan sendirian, tapi nggak enak sama yang lain. Mungkin takut kalau aku dianggap oleh teman-temanku menjadi orang yang penyendiri, atau mungkin menjadi seseorang yang misterius. Dan, hal yang aku pernah merasakannya, kini terulang kembali. Mungkinkah itu si dia.
            Aku menyuruh temanku untuk menunggu di dalam perpustakaan, aku pergi ke kamar mandi. Apakah aku mempunyai kekuatan super, sehingga aku bisa merasakan kehadirannya di sekitarku. Aku segera menemui temanku yang kutinggal di perpus tadi. Hampir aja aku dijalan menabrak seseorang, ternyata itu adalah si dia. Tanganku gemetaran saat mengambil buku yang dibawanya terjatuh saat aku menabraknya, atau mungkin dia yang menabrakku. Aku membantunya mengambil buku-bukunya dan meminta maaf lalu pergi.
            Diperjalanan aku membayangka wajahnya yang anggun nan mempesona. Jangan memaksaku untuk mengingat bagaimana wajahnya, aku bisa senyam-senyum sendir kalau aku membayangkannya. Aku merasa sedih, juga senang bahkan bahagia tapi menderita. Yap, semua perasaan bercampur mejadi satu. Sepertinya mulai ada rasa suka kepadanya. Tapi aku juga harus tau diri, siapa aku dan siapa dia.
            Setelah rasa haus ini terobati, aku baru sadar kalau temanku tertinggal di dalam perpustakaan tadi. Aku segera mencari temanku yang hilang tadi. Baru saja aku beranjak dari kursi, sepertinya ada seseorang dari belakang yang menepuk pundakku. Saat aku menoleh ke belakang, ternyata dia tepat di belakangku. “Eh, ngapain bro lu disini?” tanyaku. “Oh, jadi lu sekarang ninggalin gue! Ok fix.” Ucapnya. “Eh bro,lu kira ini sinetron?” *plak.
            Hari ini memang melelahkan, lain dari hari-hari biasanya. Aku pulang agak sore. Semenjak kejadian tadi, sikapku berubah drastis. Aku merasa malu, bukannya senang. Tapi untungnya itu hanya sesaat. So, It’s ok no problem! Aku pikir itu hanya cobaan. Tapi iman ku harus kuat, tidak boleh terkecoh. Dan aku rasa wajar bila remaja sepertiku mulai muncul rasa ketertarikan terhadap lawan jenis.


To Be Continued…

Download dalam bentuk file MS Word:
Link 1 Download
Link 2 Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Random Posts

Text Widget

Social

© 2014 Berbagi Cerita. Designed by Bloggertheme9.
Proudly Powered by Blogger.