Monday, January 12, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (6)

Denmas Ulin     Monday, January 12, 2015     0


            Saat aku akan pergi dari kamarku, aku sepertinya mencium sesuatu yang baunya harum. Saking harumnya, aku bersegera untuk memandikan tubuhku ini yang sudah tidak tahan lagi dengan keadaan yang sudah tidak memungkinkan. Aku tanggalkan semua pakaianku, hingga hanya sebuah handuk yang kini melilit tubuhku. Kunyalakan “Shower” yang ada di kamar mandi, dan basahlah semua kini diseluruh tubuhku.

            Pakaian yang sudah kupersiapkan sejak awal kini sudah aku kenakan. Sesegera mungkin aku turun menuju ruang makan untuk sarapan pagi sebelum aku berangkat. Entah mengapa, disaat ini kumerasakan hal yang tidak enak dalam diriku. Mendadak kepalaku merasa pusing, mungkin ini karena tadi malam aku belum makan, jadinya tubuhku agak lemas.

            Kebetulan sekali, makanan yang dihidangkan dimeja makan pada saat itu adalah makanan favoritku. Dan kalaupun lagi lapar, pasti sangat lezat saat menyantapnya. Kulihat sepertinya orang tuaku sudah pergi duluan, hanya aku yang masih dirumah. Dimeja makan ada secarik kertas yang ditujukan kepadaku. Yang isinya adalah jangan lupa mengunci pintu saat mau berangkat.

            Diperjalanan, karena tadi aku berangkat belakangan jainya aku memakai sepeda motor, aku melihat ada pujaan hati yang ternyata dia juga berangkat menuju sekolah. Teman-temannya menghampirinya, aku yang hanya melihatnya dari sisi yang jauh kuhanya bisa tersenyum.

            Karena tadi aku berangkatnya agak kesiangan, hampir saja pintu gerbang akan ditutup. Untung saja si satpam baik hati, jadinya aku boleh masuk. Pas didalam aula sekolah, bel langsung berbunyi pertanda bahwa jam pelajaran dimulai.

            Aku heran, kenapa si dia bisa terlambat, padahal dia tadi berangkatnya duluan. “Ah, mungkin dijalan paling bannya bocor” bisikku dalam pikiran. Aku menghiraukan akan hal itu, aku bergegas menuju kelas dan mengikuti doa bersama. Seperti yang kuharapkan, jam pertama ternyata kosong. Mungkin gurunya sedang ada halangan untuk mengajar.

            Setelah agak lama menunggu sang guru, aku memutuskan untuk keluar dari kelas. Saat tepat didepan pintu, tiba-tiba muncul seorang membuka pintu dari luar. Spontan saja hal itu membuatku terkejut setengah mati, dadaku langsung berdebar-debar dan yang membuatku merinding adalah ketika ia tepat didepan wajahku. Tapi, siapakah dia?

            To Be Continued. . .

Download dalam bentuk file MS Word:
Link 1 => Download
Link 2 => Download


0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Random Posts

Text Widget

Social

© 2014 Berbagi Cerita. Designed by Bloggertheme9.
Proudly Powered by Blogger.