![]() |
Seperti
biasanya, aku selalu memulai aktifitas diawal hariku dengan senyuman, berharap
hari ini akan menjadi sejarah yang indah tuk dikenang dimasa yang akan datang
dalam catatan sejarahku. Ribuan rasa syukur kupanjatkan kepada Tuhan, yang
masih memberiku kesempatan untuk menjalani kehidupan ini, dan ribuan doa
kulantunkan kepada-Nya agar aku bisa menjalani kehidupan ini dengan sabar dan
ikhlas.
Seperti
yang orang lain rasakan, aku juga ingin merasakannya walau hanya seperti angin
yang berhembus sesaat. Mungkin itu bisa memberiku sedikit rasa ketenangan dalam
jiwa ini. Mungkin jika Dia berkehendak, Tuhan bisa saja memberi lebih dari yang
aku dapatkan. Karena semuanya sudah ditakdirkan, jadi tidak usah khawatir lagi
terhadap apa yang kita dapat.
Jika
aku tidak bisa berbuat untuk diriku menjadi lebih dari orang lain, paling tidak
aku tidak akan membiarkan diriku jatuh kedalam lubang kesengsaraan. Bilamana
itu terjadi, rasa penyesalan yang aku rasakan pasti akan membuatku sulit untuk
bangkit dari keterpurukan yang aku alami. Andai Tuhan membiarkanku dalam
kegelapan yang kurasakan, pastilah aku tidak akan mungkin bisa bertahan sampai sejauh ini.
Semoga
yang aku hadapi saat ini tidak membuatku patah semangat, ataupun berhenti
ditengah jalan yang sedang aku lalui unuk sebuah tujuan. Ataukah ini menjadi
sebuah perjalanan yang tanpa ujung, hingga tidak tau kapan aku harus berhenti, ataukah
ku harus berhenti dan pergi dari jalan yang telah kulalui. Jika semua sudah
kulalui, apakah semuanya juga akan berakhir, atau masih ada lagi jalan yang masih
harus dilalui oleh seorang pemuda sepertiku?
Rasanya
tidak mungkin kalau kuterus melangkah tanpa adanya tujuan yang jelas. Aku harus
bisa yang tidak bisa orang lain lakukan. Namun, itu semua bukanlah hal yang
mudah. Butuh perjuangan lebih dari yang orang biasa lakukan. Terbang tinggi
seperti burung, bebas seperti angin yang kemanapun berhembus. Tidak ada lagi
pembatas yang mampu mengikat kemauan yang kuinginkan.
“Lihat, bangun dan
rasakanlah” itulah yang ada dipikiranku. Ingin sekali rasanya terbebas dari
belenggu yang selalu mengikat, agar kubisa merasakan kebebasan yang sebenarnya,
yang alami dan penuh dengan rasa kepuasan tersendiri. Menikmati segala yang
ada, tanpa sedikitpun yang tersisa. Selama nafas ini masih berhembus, selama
jiwa ini masih ada dalam tubuh yang setiap waktu akan mulai melemah, saat
itulah yang masih bisa kulakukan sebelum semuanya terhenti oleh suatu yang
tidak bisa lagi ditunda kedatangannya.
Dan saat kuberanjak
dari kamarku, aku mulai merasakan bau segar yang kurasakan dari tempatku
berdiri. Apa yang saat itu kurasakan?
0 comments:
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih