Monday, March 16, 2015

Insinyur Beralih Profesi Menjadi Dokter Ekonomi dan Bisnis

Denmas Ulin     Monday, March 16, 2015     0

Seorang insinyur menganggur untuk waktu lama. Dia tidak bisa menemukan pekerjaan sehingga ia membuka klinik medis dan menempatkan tanda di luar: "Dapatkan perawatan penyakit anda dengan membayar sebesar Rp. 1 juta, jika tidak sembuh, maka uang anda kembali Rp. 2 juta."
Seorang dokter merasa bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuk mendapatkan Rp. 2 juta dan pergi ke klinik insinyur itu.

Dokter: "Saya telah kehilangan indera pengecap di mulut saya."
Engineer: "Perawat, bawa obat-obatan dari kotak 22 dan taruh 3 tetes di mulut pasien."
Sang perawat pun melakukannya dan si dokter berteriak dengan keras.
Dokter: "Ini adalah bensin!"
Engineer: "Selamat! Indera pengecap anda sudah pulih kembali. Biayanya Rp. 1 juta.."
Dokter merasa terganggu dan kembali lagi setelah beberapa hari kemudian untuk memulihkan uangnya.
Dokter: "Saya telah kehilangan daya ingat saya, saya tidak ingat apa-apa."
Engineer: "Perawat, bawalah obat-obatan dari kotak 22 dan taruh 3 tetes di mulut pasien."
Dokter: "Tapi itu bensin!"
Engineer: "Selamat! Ingatan anda telah kembali. Biayanya Rp. 1 juta.."
Dokter marah dan kembali setelah beberapa hari lagi dengan berjalan seolah-olah buta.
Dokter: "Penglihatan saya menjadi sangat lemah."
Insinyur: "Yah, saya tidak memiliki obat untuk ini. Silakan ambil uang Rp. 2 juta ini.."
Dokter: "Tapi ini adalah Rp. 1 juta!!"

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Saturday, March 07, 2015

Engineer dan Matematikawan

Denmas Ulin     Saturday, March 07, 2015     0

Sekelompok engineer dan matematikawan sedang naik kereta bersama untuk menghadiri sebuah workshop (lokakarya). Setiap orang matematikawan membawa selembar karcis, tetapi para engineer hanya punya selembar karcis untuk semua orang. Tentu saja, para matematikawan menertawai ketololan kelompok engineer.
Saat kondektur hampir masuk, semua engineer bergegas masuk ke kamar kecil. Kondektur mengetuk pintu kamar kecil, dan berteriak, “Karcisnya, Pak.” Sebuah tangan mengacungkan selembar karcis itu keluar kamar kecil. Kondektur memeriksa dan kemudian berlalu. Para engineer pun keluar dari kamar kecil.
Para matematikawan merasa kecele. Pulang dari workshop, para matematikawan hanya membeli selembar karcis. Tetapi para engineer tidak membeli karcis selembarpun. Para matematikawan kembali menertawai keanehan pada engineer.
Saat kondektur hampir masuk, para engineer masuk ke kamar kecil. Dan para matematikawan masuk kamar kecil satunya. Tapi kemudian salah satu engineer keluar dari kamar kecil, mengetuk pintu kamar kecil para matematikawan, dan berteriak, “Karcisnya Pak!”

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Salah Tunjuk

Denmas Ulin     Saturday, March 07, 2015     0

“Hei, kamu yang berdiri di belakang,” ucap dosen sejarah. “Coba sebutkan para pelaku yang menandatangani Perjanjian Linggarjati!”

“Maaf, saya nggak tahu, Pak.”

“Apa? Nggak tahu? Baiklah, kalau begitu sebutkan saja tahun berapa perjanjian itu ditandatangani?”

“Maaf, saya nggak tahu juga, Pak.”

“Nggak tahu sama sekali? Bahan itu kan sudah saya tugaskan untuk dibaca minggu lalu. Lantas untuk apa kamu datang ke sini?”

“Mau memeriksa kabel lampu ini, Pak. Saya petugas PLN.”

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Robot Pendeteksi Kebohongan

Denmas Ulin     Saturday, March 07, 2015     0

Budi adalah seorang profesor penemu ulung, dia berhasil menciptakan robot yang bisa mendeteksi kebohongan, dia membuat robot itu sedemikian rupa sehingga ketika mendengarkan kebohongan, sang robot akan langsung menampar si pembohong itu…

Budi dengan bangga membawa robot itu ke ruang keluarga dan menunggu anaknya pulang… tapi anaknya tak kunjung pulang… ditunggu-tunggu baru sore hari sang anak pulang…
“Kamu dari mana? Kok pulangnya telat?” tanya si Budi.
“Ada pelajaran tambahan pa…” jawab sang anak.
*PLAK*

Sang robot menampar si anak…
“Nak, ini adalah robot ciptaan ayah, dia akan menampar siapapun yang berbohong..! sekarang katakan dengan jujur, kenapa pulangnya telat??!”
“Maaf ayah.. aku habis menonton film di rumah teman…”
“Film apa?”
“Film Sinetron pak!”
*PLAK*

“Ayo katakan dengan jujur film apa??”
“Maaf Ayah… saya menonton film porno…”
Mendengar itu marahlah si Budi.
“Kamu itu yach… kecil-kecil uda nakal, mau jadi apa kamu nanti besar? Kurang ajar kamu yach… bikin malu ajah… perbuatan yang benar-benar memalukan!!! Papa waktu seumuran kamu gak pernah melakukan hal senakal kamu…!”
*PLAK*

Budi ditampar sang robot.
Kemudian sang mamah berbicara, "Papah nggak usah marah gitu dong ke anak kita". Lalu robot tersebut menampar muka si mamah.

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Dokter Gigi

Denmas Ulin     Saturday, March 07, 2015     0

Ada seorang nenek kaya sedang berobat ke Dokter Gigi karena giginya mengalami masalah dan harus dicabut.

Dokter: "Gigi yang mana yang sakit nek!?"
Nenek: "Yang atas dok!"
Dokter: "Coba saya lihat... wah ini harus dicabut nek!"
Nenek: "Terserah dok asal sembuh..."
Lalu dokter mencabut gigi nenek.
Dokter: "Udah, gak sakit kan?"
Nenek: "Iya, makasih ya dok? Berapa biayanya?!"
Dokter: "Udah gak usah bayar nek!"
Nenek: "Makasih dok, semoga kebaikan anda mendapat balasan dari Tuhan."


Nenek itu pulang ke rumahnya, sesampainya dirumah,cucu nya bertanya.
Cucu: "Gimana nek, udah baikan??"
Nenek: "Yah lumayan, tadi dokternya baik banget cabut giginya gratis!"
Cucu: "Gratis nek? Coba saya lihat yang mana yang dicabut... Hah!! Gigi emas nenek mana????"

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

E-mail Newsletter

Sign up now to receive updates from us.

Accordion Menu

Random Posts

Text Widget

Social

© 2014 Berbagi Cerita. Designed by Bloggertheme9.
Proudly Powered by Blogger.