Tuesday, January 20, 2015

Memories of The Past

Denmas Ulin     Tuesday, January 20, 2015     0
            Sebenarnya aku sudah berencana pergi libur akhir pekan ini,  tapi secara mendadak ada tugas dari atasan yang diberikan kepada saya, sangat disayangkan padahal semua sudah kurencanakan sejak dari awal. Akhirnya aku membatalkan pergi liburan dengan keluarga, sedih bagiku yang mengingat kalau perkerjaanju ini banyak masuknya ketimbang liburnya walaupun hari itu sedang tanggal merah.

            Aku berfikir sejenak, kapankah aku bisa mengambil cuti disaat-saat hari sibuk seperti ini. Aku lebih fokus terhadap pekerjaanku saat ini, mengingat saat ini adalah situasi yang sangat sibuk seperti hari-hari biasanya. Aku mulai bekerja di perusahaan ini sudah sejak 2 tahun yang lalu, pada saat itu perusahaan ini belum sehebat sekarang ini yang tumbuh besar.

            Sejak sat itu aku tidak berencana untuk mendaftar di perusahaan ini, tetapi mau tidak mau aku harus melakukannya, karena pada saat itu ekonomi di Indonesia sedang lemah. Aku mendaftar di perusahaan ini dengan teman-temanku setelah lulus kuliah, ada sekitar 10 orang yang mendaftar termasuk aku, tetapi hanya 3 yang diterima. Aku kira proses masuk di perusahaan semacam ini tidak seketat perusahaan-perusahaan besar lainnya, menurutku pada saat itu perusahaan ini tidak terlalu besar. Tetapi banyak juga yang mendaftar kesini, saya rasa proses masuknya pasti agak sulit.

            Bagiku bekerja di perusahaan ini sangat mengasyikkan, tidak terlalu membosankan. Karena kita tidak perlu susah-susah saat bekerja, hal itu dikarenakan ada pendamping setiap orangnya, ya seperti asisten gitu lah.

            "...O iya, kenapa malah jadi menceritakan tentang pekerjaanku, maaf ya telah membuat kalian menunggu."

            Aku mempunyai suatu pengalaman yang setiap kali aku mengingatnya pasti aku tertawa kecil. Padahal aku sudah berusaha untuk Move On, tetapi masih saja sulit bagiku untuk melupakannya. Mungkin itu adalah pengalaman yang berharga dalam hidupku, naik aku disaat aku sedang dalam suasana senang maupun sedih, saat aku teringat akan hal itu aku menjadi lebih bahagia, ibarat menang undian+dapat hadiah pesawat, hahahaa..

            Sebenarnya tidak ada yang special dalam hidupku sejak aku lahi hingga sekarang ini. Aku benar-benar tidak ingin mempunyai apa yang aku miliki, tetapi aku selalu mendapat apa yang aku butuhkan. Sejak kecil sebenarnya aku orangnya pemalu dan penyendiri. Jadi jangan heran kalau aku jarang bergaul dengan orang-orang sekitar. Aku lebih suka melakukan hal sendirian. Ada kalanya aku juga membutuhkan orang lain untuk mendapatkan apa yang harapkan, atau lebih tepatnya memanfaatkan orang lain.

            Aku suka sekali dengan tantangan yang mebahayakan atu yang sangat ekstrim. Karena bagiku itu merupakan rintangan yang sangat sangat luar biasa. Mengapa, karena aku lebih suka menghabiskan sebagian waktu setelah bekerja seharian, hal tersebut kulakukan untuk mengasah mentalku, apakah aku masih berani atau takut. Sebenarnya yang aku rasakan ketika memulai aktivitas di pagi hari adalah semangat membara. Kira-kira, apa yang akan terjadi nanti, menanti sebuah permasalahan yang menantiku, yang mana permasalahan tersebut aku anggap sebagai permainan. Karena jika engkau tidak pandai memainkannya, engkau akan dipermainkan.

            Dalam keseharianku hampir tidak ada waktu luang atau waktu yang tidak terpakai ,kecuali kalau pada saat tidur. Jikalaupun ada, tidak akan kubiarkan waktu tersebut sia-sia begitu saja. Biasanya aku akan mengisinya dengan suatu hal yang bermanfaat, seperti membaca, menulis dan lain sebagainya yang aku anggap itu adalah peluang.


            Aku lebih suka membaca novel, atau lebih suka ke cerita-cerita lucu, bagiku itu merupakan suatu hiburan dikala ku sendiri.


Download file dalam bentuk MS Word:
Link 1 Download
Link 2 Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Sunday, January 18, 2015

Pertama Masuk Kuliah

Denmas Ulin     Sunday, January 18, 2015     2


            Jam setengah lima pagi alarm handphoneku berbunyi, menunjukkan kalau aku harus bangun pagi. Aku bergegas untuk bangun dari mimpiku semalam yang aku rasakan.
Rasanya masih sulit untuk membuka mata ini,sambil melirak-lirik kearah kanan kiri agar aku benar-benar sadar. Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung menuju kamar mandi, berwudzu, untuk melaksanakan shalat Subuh. Setelah itu, aku mempersiapkan peralatan kuliah yang harus aku bawa. Juga menyiapkan pakaian yang akan aku kenakan hari ini.

            Sarapan pagi juga penting buat saya, agar nanti perutku tidak mengganggu konsentrasiku saat berada di kelas. Jam enam lebih seperempat aku pergi mandi, tidak lupa menggosok gigi, habis mandi kutolong Ibu, membersihkan tempat tidurku.* Lah, kok malah nyanyi sih? Heheheee!!!

            Bangun, sudah. Sarapan sudah. Mandi juga sudah. Saantya berangkat, Let’s Go!!! Eits, tunggu dulu, masih ada yang kurang nih. O  iya. Berpamitan kepada Orang Tua dulu sebelum pergi. Minta didoakan agar segala urusan dimudahkan oleh Allah. Saatnya OTW! Karena jarak dari rumah ke kampus lumayan dekat, aku berangkat dari rumah jam tujuh kurang seperempat. So, dijalan aku ngggak usah terburu-buru, sambil melihat pemandangan di kanan kiri.

            Setelah sampai di kampus, aku menuju ke kelas. O iya, waktu itu aku belum tau dimana letak ruang kelasku, lalu aku bertanya kepada sesorang yang kelihatannya juga baru berangkat dan mungkin dia kakak kelasku. Setelah bertanya, aku buru-buru masuk ke ruang kelas, karena saat itu jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih sedikit. Setelah kucari, akhirnya ketemu juga. Untungnya saat itu belum ada dosennya. “Alhamdulillah” kataku dalam hati.

            Diruang kelas aku merasa “asing”, entah aku yang belum kenal mereka atau akunya yang nggak mau kenal sama mereka. “Ah, nanti lama-lama juga terbiasa” ucapku dalam hati. Aku berbincang-bincang dengan seseorang yang ada disebelahku.  Sampai jam pertama hampir selesai, dosennya juga belum datang. Akhirnya kita pindah kelas, setelah lama menunggu, dosennya juga tidak hadir. Antara perasaan senang dan sedih campurjadi satu. Bagaimana tidak, saya dikelas hanya bermain dan  mengobrol. Pasti sangat membosankan bagi saya.

            Saat jam pelajaran terakhir, akhirnya ada juga dosen yang datang. Walaupun agak telas sih, syukurlah, daripada nggak ada dosennya. Dosen tersebut tidak langsung menyampaikan materi, tetapi hanya perkenalan/ta’aruf. Nggak sampai setengah jam, langsung selesai. Kukira ini akan lama, ternyata diluar dugaanku, ternyata pulang sedkit lebih awal dari jam yang sudah ditentukan.


To be Continued…

Download file dalam bentuk MS Word:
Link 1 Download
Link 2 Download

2 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Catatan Hati Seorang Mahasiswa

Denmas Ulin     Sunday, January 18, 2015     0


            Mahasiswa, itulah sebutan untuk orang yang kuliah di universitas/perguruan tinggi. Salah satunya adalah saya, sebagai mahasiswa saya juga harus bisa mandiri, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan. Menjadi seorang mahasiswa itu awalnya susah, tapi lama-kelamaan akhirnya juga terbiasa dengan sendirinya. Mahasiswa berbeda dengan siswa, karena menjadi mahasiswa harus disiplin yang tinggi. Hampir tidak ada kata untuk libur kuliah, apalagi kalau pas pembelajaran dosennya tidak hadir, maka kita pembelajaran akan tetap berlangsung walaupun tanpa dosen sekalipun.
            Hari demi hari semakin banyak tugas kuliah yang harus diselesaikan. Tidak ada hari tanpa membaca, semua materi yang disampaikan oleh dosen kita harus bisa merangkumnya atau membuat catatan kecil, apalagi kalau tidak memiliki buku pegangan. Menjadi mahasiswa harus juga aktif, aktivis dan artis. Aktif berkuliah, aktifis dalam berorganisasi dan menjadi artis dikampus, maksudnya agar orang dilingkungan kelas/kampus tau siapa kita.
            Karena jika tidak belajar, akan lebih banyak waktu yang terbuang percuma. Mahasiswa juga harus punya kreatifitas yang tinggi, dan tidak selalu mengakui kreatfitas milik orang lain. Selain itu, mahasiswa juga harus tetap  menjaga komunikasi, ini adalah hal yang sangat penting. Agar bisa lebih akrab dan komunikasi tetap terjalin dengan baik. Dalam perkuliahan, paling tidak kita harus mengikuti UKM dikampus, agar wawasan kita menjadi lebih luas dan juga melatih mental kita. Pada saat mengikuti UKM, usahakan untuk mengatur waktu/jadwal antara kuliah dan berorganisasi. Karena tujuan utama kuliah adalah mencari ilmu, dan mengikuti organisasi adalah hal sampingan oleh mahasiswa.
            Selain hal diatas, juga perlu untuk mencari teman yang bisa diajak untuk diskusi bersama. Supaya kita menjadi lebih tau apa yang tidak kita ketahui. Mahasiswa juga harus menjaga etika/moral/sopan santun terutama dilingkungan kampus. Karena tingkah laku kita diawasi oleh dosen. Lebih baik saat dikelas waktu pembelajaran, usahakan untuk aktif, agar pada saat suasana pembelajaran tidak terasa kaku. Apabila dosen memberi kesempatan untuk bertanya lebih baik bertanya saja, agar misalnya kalau ada yang kurang dimengerti bisa lebih dijelaskan lagi.
            Kalau berangkat usahakan pagi, atau sebelum pelajaran dimulai, agar bisa memilih tempat duduk yang kita sukai. Dan juga jangan membuat gaduh didalam kelas, karena itu suatu kebiasaan yang buruk. Apabila di papan tulis kotor/masih ada tulisan, lebih baik dihapus/bersihkan sebelum dosennya datang, agar disaat dosen sedang menulis di papan tulis, dosennya tidak perlu repot-repot menghapusnya, dan tentunya akan menghemat waktu.

            Bergaul lah dengan teman diluar kelas, jika anda punya. Usahakan untuk mencari teman yang asyik diajak mengobrol tentang pelajaran ataupun basa-basi. Karena semakin banyak teman lebih baik. Misalnya saja jika anda sedang dalam kesulitan mengerjakan sesuatu, anda bisa tanya ke teman anda.

Download file dalam bentuk MS Word
Link 1 Download
Link 2 Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Tuesday, January 13, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (7)

Denmas Ulin     Tuesday, January 13, 2015     0
            Ternyata dia yang membuatku terkejut, aku kira tadi siapa, terrnyata yang ditunggu-tunggu akhirmya datang juga. Aku nggak terkejut kalau ada guru yang telat masuk ruang kelas, bahkan tidak jarang yang sering telat masuk kelas. Kami semua kembali ke tempat duduk masing-masing setelah bermain-main di kelas. Asal kalian tau, plajaran yang menurutku paling mengasyikkan ialah pelajaran jam kosong, hehee!
            Aku mengajak temanku pergi perpustakaan. Aku biasanya pergi ke perpustakaan sendirian, tapi nggak enak sama yang lain. Mungkin takut kalau aku dianggap oleh teman-temanku menjadi orang yang penyendiri, atau mungkin menjadi seseorang yang misterius. Dan, hal yang aku pernah merasakannya, kini terulang kembali. Mungkinkah itu si dia.
            Aku menyuruh temanku untuk menunggu di dalam perpustakaan, aku pergi ke kamar mandi. Apakah aku mempunyai kekuatan super, sehingga aku bisa merasakan kehadirannya di sekitarku. Aku segera menemui temanku yang kutinggal di perpus tadi. Hampir aja aku dijalan menabrak seseorang, ternyata itu adalah si dia. Tanganku gemetaran saat mengambil buku yang dibawanya terjatuh saat aku menabraknya, atau mungkin dia yang menabrakku. Aku membantunya mengambil buku-bukunya dan meminta maaf lalu pergi.
            Diperjalanan aku membayangka wajahnya yang anggun nan mempesona. Jangan memaksaku untuk mengingat bagaimana wajahnya, aku bisa senyam-senyum sendir kalau aku membayangkannya. Aku merasa sedih, juga senang bahkan bahagia tapi menderita. Yap, semua perasaan bercampur mejadi satu. Sepertinya mulai ada rasa suka kepadanya. Tapi aku juga harus tau diri, siapa aku dan siapa dia.
            Setelah rasa haus ini terobati, aku baru sadar kalau temanku tertinggal di dalam perpustakaan tadi. Aku segera mencari temanku yang hilang tadi. Baru saja aku beranjak dari kursi, sepertinya ada seseorang dari belakang yang menepuk pundakku. Saat aku menoleh ke belakang, ternyata dia tepat di belakangku. “Eh, ngapain bro lu disini?” tanyaku. “Oh, jadi lu sekarang ninggalin gue! Ok fix.” Ucapnya. “Eh bro,lu kira ini sinetron?” *plak.
            Hari ini memang melelahkan, lain dari hari-hari biasanya. Aku pulang agak sore. Semenjak kejadian tadi, sikapku berubah drastis. Aku merasa malu, bukannya senang. Tapi untungnya itu hanya sesaat. So, It’s ok no problem! Aku pikir itu hanya cobaan. Tapi iman ku harus kuat, tidak boleh terkecoh. Dan aku rasa wajar bila remaja sepertiku mulai muncul rasa ketertarikan terhadap lawan jenis.


To Be Continued…

Download dalam bentuk file MS Word:
Link 1 Download
Link 2 Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Monday, January 12, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (6)

Denmas Ulin     Monday, January 12, 2015     0

            Saat aku akan pergi dari kamarku, aku sepertinya mencium sesuatu yang baunya harum. Saking harumnya, aku bersegera untuk memandikan tubuhku ini yang sudah tidak tahan lagi dengan keadaan yang sudah tidak memungkinkan. Aku tanggalkan semua pakaianku, hingga hanya sebuah handuk yang kini melilit tubuhku. Kunyalakan “Shower” yang ada di kamar mandi, dan basahlah semua kini diseluruh tubuhku.

            Pakaian yang sudah kupersiapkan sejak awal kini sudah aku kenakan. Sesegera mungkin aku turun menuju ruang makan untuk sarapan pagi sebelum aku berangkat. Entah mengapa, disaat ini kumerasakan hal yang tidak enak dalam diriku. Mendadak kepalaku merasa pusing, mungkin ini karena tadi malam aku belum makan, jadinya tubuhku agak lemas.

            Kebetulan sekali, makanan yang dihidangkan dimeja makan pada saat itu adalah makanan favoritku. Dan kalaupun lagi lapar, pasti sangat lezat saat menyantapnya. Kulihat sepertinya orang tuaku sudah pergi duluan, hanya aku yang masih dirumah. Dimeja makan ada secarik kertas yang ditujukan kepadaku. Yang isinya adalah jangan lupa mengunci pintu saat mau berangkat.

            Diperjalanan, karena tadi aku berangkat belakangan jainya aku memakai sepeda motor, aku melihat ada pujaan hati yang ternyata dia juga berangkat menuju sekolah. Teman-temannya menghampirinya, aku yang hanya melihatnya dari sisi yang jauh kuhanya bisa tersenyum.

            Karena tadi aku berangkatnya agak kesiangan, hampir saja pintu gerbang akan ditutup. Untung saja si satpam baik hati, jadinya aku boleh masuk. Pas didalam aula sekolah, bel langsung berbunyi pertanda bahwa jam pelajaran dimulai.

            Aku heran, kenapa si dia bisa terlambat, padahal dia tadi berangkatnya duluan. “Ah, mungkin dijalan paling bannya bocor” bisikku dalam pikiran. Aku menghiraukan akan hal itu, aku bergegas menuju kelas dan mengikuti doa bersama. Seperti yang kuharapkan, jam pertama ternyata kosong. Mungkin gurunya sedang ada halangan untuk mengajar.

            Setelah agak lama menunggu sang guru, aku memutuskan untuk keluar dari kelas. Saat tepat didepan pintu, tiba-tiba muncul seorang membuka pintu dari luar. Spontan saja hal itu membuatku terkejut setengah mati, dadaku langsung berdebar-debar dan yang membuatku merinding adalah ketika ia tepat didepan wajahku. Tapi, siapakah dia?

            To Be Continued. . .

Download dalam bentuk file MS Word:
Link 1 => Download
Link 2 => Download


0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Sunday, January 11, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (5)

Denmas Ulin     Sunday, January 11, 2015     0

            Mentari pagi menyinari bumi, menggantikan malam yang telah dinanti kedatangannya oleh sang rembulan. Kehangatan yang perlahan mulai kurasakan ditubuhku yang diterangi sinar pagi di depan jendela kamarku. Rasanya aku mulai bersemangat untuk bermalas-malasan dikamar. Karena masih banyak hal yang menantiku diluar sana, kupersiapkan diriku untuk hari ini, menunggu saatnya untuk menghadapi berbagai rintangan yang akan menghampiriku, ataukah aku yang menjemputnya.

            Seperti biasanya, aku selalu memulai aktifitas diawal hariku dengan senyuman, berharap hari ini akan menjadi sejarah yang indah tuk dikenang dimasa yang akan datang dalam catatan sejarahku. Ribuan rasa syukur kupanjatkan kepada Tuhan, yang masih memberiku kesempatan untuk menjalani kehidupan ini, dan ribuan doa kulantunkan kepada-Nya agar aku bisa menjalani kehidupan ini dengan sabar dan ikhlas.

            Seperti yang orang lain rasakan, aku juga ingin merasakannya walau hanya seperti angin yang berhembus sesaat. Mungkin itu bisa memberiku sedikit rasa ketenangan dalam jiwa ini. Mungkin jika Dia berkehendak, Tuhan bisa saja memberi lebih dari yang aku dapatkan. Karena semuanya sudah ditakdirkan, jadi tidak usah khawatir lagi terhadap apa yang kita dapat.

            Jika aku tidak bisa berbuat untuk diriku menjadi lebih dari orang lain, paling tidak aku tidak akan membiarkan diriku jatuh kedalam lubang kesengsaraan. Bilamana itu terjadi, rasa penyesalan yang aku rasakan pasti akan membuatku sulit untuk bangkit dari keterpurukan yang aku alami. Andai Tuhan membiarkanku dalam kegelapan yang kurasakan, pastilah aku tidak akan  mungkin bisa bertahan sampai sejauh ini.
            Semoga yang aku hadapi saat ini tidak membuatku patah semangat, ataupun berhenti ditengah jalan yang sedang aku lalui unuk sebuah tujuan. Ataukah ini menjadi sebuah perjalanan yang tanpa ujung, hingga tidak tau kapan aku harus berhenti, ataukah ku harus berhenti dan pergi dari jalan yang telah kulalui. Jika semua sudah kulalui, apakah semuanya juga akan berakhir, atau masih ada lagi jalan yang masih harus dilalui oleh seorang pemuda sepertiku?

            Rasanya tidak mungkin kalau kuterus melangkah tanpa adanya tujuan yang jelas. Aku harus bisa yang tidak bisa orang lain lakukan. Namun, itu semua bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan lebih dari yang orang biasa lakukan. Terbang tinggi seperti burung, bebas seperti angin yang kemanapun berhembus. Tidak ada lagi pembatas yang mampu mengikat kemauan yang kuinginkan.

“Lihat, bangun dan rasakanlah” itulah yang ada dipikiranku. Ingin sekali rasanya terbebas dari belenggu yang selalu mengikat, agar kubisa merasakan kebebasan yang sebenarnya, yang alami dan penuh dengan rasa kepuasan tersendiri. Menikmati segala yang ada, tanpa sedikitpun yang tersisa. Selama nafas ini masih berhembus, selama jiwa ini masih ada dalam tubuh yang setiap waktu akan mulai melemah, saat itulah yang masih bisa kulakukan sebelum semuanya terhenti oleh suatu yang tidak bisa lagi ditunda kedatangannya.

Dan saat kuberanjak dari kamarku, aku mulai merasakan bau segar yang kurasakan dari tempatku berdiri. Apa yang saat itu kurasakan?

To Be Continued…


Download dalam bentuk file MS Word:
Link 1 => Download
Link 2 => Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Saturday, January 10, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (4)

Denmas Ulin     Saturday, January 10, 2015     0

            Keesokan harinya, aku mendapati gadis tersebut sedang asyik mengobrol didalam kelas yang kulihat lewat jendela, yang secara tidak sengaja aku melewati kelasnya yang tidak lumayan jauh dari kelasku. Aku pikir mulai ada rasa suka didalam diriku ini. Aku biarkan diriku penasaran pada saat itu. Aku menyukai sebuah kejutan apa yang ada didalam diriku nantinya.

            Mungkin normal bagi saya menyukai seseorang lawan jenis, betul nggak?. Yang nggak normal tuh kalau kita menyukai sesama jenis *eh. Tapi itu semua mungkin hanya aku dan diriku yang tau. Biarlah aku simpan rasa sukaku padanya, cukuplah jika aku hanya sebagai penggemarnya. Karena bisa jadi hanya sebuah harapan yang terpendam yang kukubur sedalam mungkin hingga aku tidak bisa menemukan harapan tersebut lagi.

            Inilah yang namanya hidup, penuh dengan warna dengan jutaan kemungkinan. Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, karena semuanya serba mungkin, mungkin ya, mungkin tidak. Karena yang namanya kepastian hampir tidak pernah ada didunia ini. Betapa bahagianya kita jika bisa memiliki apapun yang kita inginkan. Tapi, apakah benar kita akan merasakan kebahagiaan jika kita bisa memiliki segalanya yang ada didunia ini? Semuanya kembali kepada kita masing-masing.
            Bahagia itu sederhana, bahkan sangat mudah. Tapi kebanyakan orang membuatnya terasa sulit. Mereka yang tidak puas dengan apa yang mereka miliki, maka yang mereka cari bukanlah kebahagiaan, melainkan hanya memuaskan hawa NAFSU sesaat.

            Dimalam hari menjelang tidur, aku bertanya pada dirku, apakah jadinya jika aku merasa suka yang berlebihan terhadap gadis itu? Aku berharap aku tidak mudah terpengaruh oleh egoku yang berlebihan. Dan aku harap aku bisa mengontrol diriku, dan akan aku buat semuanya menjadi penyemangat hidupku. Karena setiap hari aku dipenuhi oleh hal yang membosankan.

            Jujur saja, kehidupanku mulai berubah secara perlahan tapi pasti semenjak aku mulai melihat gadis tersebut. Aku selalu menyemangati diriku, agar rasa bosan tidak mendatangiku lagi. Aku melakukan apapun yang kiranya ada manfatnya untuk diriku, and positive thinking. Mungkin jika kalian menjadi aku, apa yang akan kalian lakukan ketika aku sedang berjalan secara tidak sengaja, dia menyapaku, padahal aku sama sekali belum mengenalnya?

            Hal yang tidak kita duga pun bisa saja terjadi, dan itu benar-benar aku alami saat itu. Dengan agak terkejut, malu, takut dan semua perasaan susah, senang, sedih, gembira bercampur menjadi satu. Aku hanya melontarkan senyuman kearahnya dan mengatakan ya. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba tubuhku merasa panas dingin, kalau digabung jadinya meriang. Itu pertama kalinya aku merasakan apa yang belum pernah aku rasakan

            Tapi aku merasa senang lho! Bisa bertemu secara langsung, walau seperti angin berlalu. Aku masih ingat raut wajahnya yang kelihatan berbunga-bunga. Saat itu juga ada yang membuatku bingung, yang agak mengganggu pikiranku dan kumulai bertanya-tanya pada diriku. Bagaimana dia bisa mengenalku, padahal saat aku sendiri saja tidak/belum pernah mengenalnya. Dan yang paling mengejutkan lagi, aku lupa dimana tempat itu pada saat  kejadian dan sedang apa, itu semua masih misteri. Dan mungkin itulah yang membuatku semakin penasaran.

To Be Continued…


Download dalam bentuk file MS Word:
Link 1 => Download
Link 2 => Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Thursday, January 08, 2015

Malam Jum’at (1)

Denmas Ulin     Thursday, January 08, 2015     0

 Sunyi, gelap, hampir tak bisa mendengar suara jangkrik yang biasa bersenandung  di malam hari. Begitupun lampu kota yang kini mulai mendadak padam, dan juga penerangan di pedesaan juga ikut kena imbasnya. Beberapa  penduduk di suatu kampung  keluar dari dalam rumah menuju teras rumahnya masing-masing. Mereka berhamburan keluar tanpa ada yang mengkomandoi. Anak-anak kecil yang sedang tertidur lelap mulai bangun dan mulai gelisah setelah tahu bahwa seluruh listrik di tempat mereka padam. Mereka yang tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa mengandalkan lampu sorot yang telah usang, dan juga bantuan oleh sinar sang rembulan yang terang, namun tak secerah sinar matahari.

Banyak sekali suara yang terdengar dari mereka, seolah-olah tidak tahu apa yang barusan terjadi. Ketua RT meminta warga untuk tetap tenang dalam situasi yang seperti ini. Banyak dari warga yang komplain kepada ketua RT, karena ialah yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi saat itu. “Tenanglah sebentar, ini hanyalah pemadaman listrik bergilir. Nanti kalau sudah waktunya juga nyala lagi listriknya.” ujar sang ketua RT. “Pemadan listrik?” Tanya salah seorang warga. “Padahal sebelumnya kan tidak pernah ada pemadaman listrik seperti ini pak?” Ujar seorang warga. “Pemadaman ini dilakukan karena adanya kerusakan dari pusat.” Ujar ketua RT.

Karena merasa sudah tahu apa yang barusan terjadi, seluruh warga kembali ke rumah masing-masing setelah menemui ketua RT di kediamannya. Walaupun begitu, para warga tetap merasa ada yang aneh, karena tidak seperti biasanya ada pemadaman bergilir seperti ini. Dan yang menjadi pertanyaan, kenapa tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak PLN?

Suara tangis seorang bayi yang tiba-tiba mulai terdengar oleh warga, membuat mereka semakin ketakutan. Warga tersebut yang tidak lebih dari 10 orang itu saling bertanya satu sama lain. “Suara bayi siapa itu, apakah malam-malam begini ada yang melahirkan?” ujar salah seorang warga. Akhirnya setelah kesana kemari mencari sumber suara, mereka tidak ada yang tahu darimanakah sumber dari suara tersebut. Mereka melanjutkan perjalanan pulang menuju rumah masing-masing.

Dalam perjalanan, mereka kembali mendengar suara bayi yang kini agak dekat dari sumber suara, karena ketakutan mereka berlari terbirit-birit saling meninggalkan satu sama lain. Karena pada saat itu sedang gelap, mereka saling berpencar ke arah yang berbeda-beda. Ada yang berlari melewati semak-semak, kebun, himpitan rumah dan bahkan ada yang melewati kuburan.

Karena hal itu, ada beberapa orang lari berbarengan menuju warung terdekat yang masih buka dengan pencahayaan lilin yang seadanya. Mereka terengah-engah karena telah berlari cukup jauh. Mereka memesan minuman berupa kopi, mungkin supaya mereka tetap terjaga dari rasa kantuk. Mereka sedang memperbincangkan tentang sebenarnya apa yang barusan terjadi. Salah seorang dari mereka menanyakan hal tersebut kepada sang penjual, kalau mereka tadi telah mendengar suara tangisan bayi di tempat pinggiran jalan. Sang penjual pun mengatakan kalau ia tidak tahu.

Setelah sesekali mereka menyeruput kopi dan sambil berbincang-bincang, tiba-tiba ada salah seorang dari teman mereka yang juga datang berlari menuju warung tersebut dengan terengah-engah dan raut wajah yang sedang ketakutan. Melihat dia yang mukanya suram, akhirnya mereka bertanya apa yang membuatnya ketakutan sampai setengah mati.


To Be Continued…

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Wednesday, January 07, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (3)

Denmas Ulin     Wednesday, January 07, 2015     0


            Ternyata oh ternyata, tak lain dan tak bukan dia sendiri adalah teman si gadis tersebut. Aku pikir lelaki tersebut adalah teman satu kelas dengan gadis tersebut. Setelah aku masuk dan duduk di ruangan Perpustakaan, aku bukannya mengerjakan tugasku tadi, malahan memandanginya. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu. Aku tidak tau lagi kenapa ada rasa cemburu, padahal dia bukan siapa-siapaku.
            Tak berapa lama, akhirnya lelaki tersebut meninggalkan gadis tersebut. Tanpa piker panjang aku berniat mencoba untuk menghampirinya. Alangkah sialnya diriku, saat aku hampir mendekati gadis tersebut, tiba-tiba lelaki tersebut malahan datang menghampirinya. Agar aku tidak dicurigai, aku pura-pura mengambil buku di rak yang ada dibelakang mereka. “Uh, hampir aja” kataku dalam hati. Sepertinya lelaki tersebut mengambil barangnya yang tertinggal dimeja yang tadi.
            Aku melihat tingkah lakunya yang agak aneh, tidak seperti tadi yang kukatakan. Kali ini dia agak..agak membuatku merinding. Saat itu juga aku mengambil bukuku yang telah kuletakkan dimeja dan sesegera mungkin aku untuk keluar dari Perpustakaan. Diluar ruangan Perpustakaan, tiba-tiba aku mendengar suara ledakan “DUARRR!!!  yang sangat keras dan sangat membuatku terkejut. Setelah kucari tau, aku menemukan sebuah balon yang yang sudah pecah. “Sial, ulah siapa sih ini?” gertakku dalam hati. Hampir aja jantungku copot, tapi nggak jadi, karena sudah ku lem dengan kuat *pff. Dengan sedikit perasan sedih yang bercampur dengan rasa marah, aku masuk kekelas dengan perasaan yang agak aneh. Setelah aku selidiki, ternyata sepatuku tidak ada, ternyata  aku lupa memakainya. “Busyet dah, kenapa nggak sekalian aja kalau aku lupa bernafas, menyebalkan sekali” ucapku yang berbicara menghadap tembok.
            Tak berapa lama, aku kembali untuk mengambil sepatuku yang tadi tertinggal. Tapi dengan perasaan was-was, aku lupa menaruh sepatuku dimana, karena yang kulihat sepatunya sama semua *beh. Untungnya aku ingat kalau aku menandai sepatuku dibawahnya, untungnya masih dan tidak tertukar. Dengan perasan riang gembira, aku menuju ke ruang kelas. Saat kulihat dari luar, ternyata sudah ada gurunya. Aku bergegas masuk, namun ini agak berbeda dari jadwal yang ada. “Sepertinya ini bukan jam pelajaran guru tersebut”. Lalu aku bertanya kepada tema yang ada disebelahku, ternyata dia dari kelas lain. “Eh, kamu siapa?” tanyaku. “Lha kamu siapa, kok ada disini?” ujar dia. Dengan perasaan yang agak aneh, aku menoleh kearah belakang. Banyak orang yang menatapku dengan tatapan tajam. “Astaghfirullah, ini kan bukan kelasku. Pantesan gurunya beda dari jadwal yang seharusnya”. Dengan perasaan malu, aku segera meminta izin kepaada guru tersebut dan segera meninggalkan kelas tersebut. *Dan terjadi lagi.
            Mungkin pikiranku saat itu sedang kacau, sampai-sampai aku bingung mau ngapain. Tapi, untung aku masih diberi kesabaran. Jika tidak kerena-Nya, mungkin aku tidak tau apa yang terjadi saat ini. Padahal  tugas belum selesai, eh, ada lagi tugas yang menyusul. Rasanya tuh ya, seperti ikan yang tengggelam dilautan. Eh, bukan ya. Maksudku seperti orang yang tenggelam dilautan, tapi tidak bisa berenang. Udah jatuh, masih tertimpa tangga pula. Mungkin ini bukan hari keberuntunganku.


To Be Continued…

Download dalam bentuk file MS Word:
Link 1 => Download
Link 2 => Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Tuesday, January 06, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (2)

Denmas Ulin     Tuesday, January 06, 2015     0

            Bisa dibilang dia itu mirip seperti Raisa. Ah, mungkin lebih dari itu. Sosok yang anggun, tingginya juga lumayan, pokoknya tuh TOP BGT!!! Mungkin para lelaki seumuranku jikalau melihatnya mungkin nggak akan percaya. Para lelaki akan tepesona walaupun sekedar meliriknya. Kalau menurut saya, dia itu lain dari yang lain.

            Karena situasi masih ramai, jadi aku agak sedikit kesusahan kalau melihat apa yang dilakukannya, karena banyak orang yang berlalu-lalang didepanku. Jangankan mendekatinya, melihatnya pun jantungku sudah berdebar kencang, seperti habis berlari sejauh 10km. Temanku S menepuk pundakku secara keras, sehingga cukup membuatku kaget. “Liatin apa sih kamu?” Tanya si S. “Nggak kok, cuma ngitungin orang yang pada lewat doang!” kataku. “Ah, alesan aja kamu.” “Terserah lu aja deh. Eh, ayo kita ke kelas, ntar kita telat masuk lho!”. “Ayo” jawabnya sambil meletakkan kembali buku ke tempat semula yang ia pinjam.

            Usai dari Perpustakaan, aku melihat wanita yang kulihat dia tadi diteras kelas saat di Perpustakaan. Dia melihat kearahku, akupun memalingkan wajahku (karena malu) kearah temanku tadi. “Eh, ada apa lu liatin gue sampai kaya’ gitu?”. “Oh, nggak ada apa-apa kok. Gue kira ada lalat nempel dihidung kamu. Heheee.” *jawabku cari alesan. Setelah berjalan hampir mendekati kelas kami, tanpa kusadari, aku terpeleset jatuh gara-gara lantai yang licin, mungkin baru dibersihkan oleh OB(Office Boy). “Duh, sial” kataku. “Buahahahahhaaa…” tawa kejam temanku. “Dasar lo, bukannya nolongin malah diketawain. Bantuin gue dunk!” Pintaku sambil merintih kesakitan. “Makannya, kalau jalan hati-hati dong, udah tau lantai masih basah masih aja lu injek, marah kan tuh lantai, hehee.” Kata temanku sambil mengulurkan tangannya kearahku.

            Sesampainya dikelas, aku pun masih merasakan sakit akibat terpeleset tadi. Ini yang membuatku nggak konsen saat pelajaran berlangsung. Padahal ini pelajaran yang gurunya amat sangat tegas. Bukan gurunya yang gue masalahin, tapi mapelnya yang bikin gue sakit nih kepala bisa seminggu gara-gara nggak paham apa yang dijelasisn. Mau nggak mau, ya terpaksa memperhatikan sambil mengurut-urut bagian belakang tulang punggung. “Sakit banget sih ni, dari tadi nggak hilang-hilang sakitnya.” Bisikku perlahan.

            Parahnya lagi, gue duduknya paling depan, lo tau kan, sakitnya tuh disini. Untung aja gurunya lagi ada keperluan penting, jadi gurunya hanya memberikan tugas. Tugas apa? Ya tugas pelajaran lah. Masak tugas disuruh nyiapin makanan, nggak mungkin kan. Daripada mengerjakan di dalam kelas yang suasananya pada ramai, biasanya saya pergi ke Perpustakaan. Lagi? Ya, setau saya itu tempat yang paling strategis, aman dari yang namanya apapun. Apalagi kalau masih jam pembelajaran, kalau keluar misalnya ke kantin kan pasti nggak enak.

            O iya, kali ini saya pergi ke Perpustakaanya sendiri, tanpa siapapun. Jadi bisa lebih tenang deh ngerjain tugasnya. Disaat saya mau masuk ke Perpustakaan, ada perempuan tadi yang ternyata udah didalam duluan,. bersama temannya yang kelihatannya mereka sedang mengerjakan sesuatu. “Oh Tuhan, ada apa ini, kok dari tadi aku bertemu dia lagi. Apa mungkin…” Ah sudahlah. Yah, aku sih cuek aja. Lagian kan selama nggak ada yang gangguin saya, enjoy aja.

Hampir disaat yang bersamaan, ada seorang lelaki yang datang menghampirinya. Tapi, ada yang aneh dengan tingkah laku lelaki tersebut. Sebenarnya, siapakah dia, apa yang dilakukannya kemari dan mengapa dia mendekati wanita tersebut…?

To Be Continued…



Download dalam bentuk file MS Word:
Link 1 => Download
Link 2 => Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Monday, January 05, 2015

Antara Aku, Dia dan Harapan (1)

Denmas Ulin     Monday, January 05, 2015     0

            Entah berawal darimana ku harus memulainya, bukannya aku amnesia, namun hanya ada sedikit perasaan yang menggangguku. Rasa yang selalu menghampiri disetiap saat, hampir membuatku frustasi. Situasi yang tidak pernah sama, hanya keadaanlah yang membuatnya berbeda.

            Kebetulan pas jam istirahat, saat itu aku sedang berada didalam kelas sendiri, tanpa siapapun. Aku terdiam dan merenenung, andai aku bisa menjadi seperti mereka, mungkin aku takkan seperti ini. “Brakkk” suara pintu yang didorong keras oleh seseorang dari arah luar. “Kamu lagi.” Ucapku. “Ngapain kamu disini? Sendirian lagi” Ucap S. Panggil saja dia dengan sebutan “S”, sedangkan aku “U”. “Lah, emangnya kamu tadi ngapain, nggedor pintu nggak jelas. Ngagetin gue aja lu!” jawabku. “Eh, sorry ya. Gue kira nggak ada orang didalam. Ternyata ada U disini.” Sahut dia sambil nyengir.

            “Ayo kita keluar, ngapain juga lu disini, ntar kesambet lho!” kata S. “Hmm, ya udahlah.” Jawabku dengan muka cemberut. Sebenarnya gue sih males diajak keluar, mau gimana lagi, dikelas sepi. Karena waktu istirahat masih lama, aku dan S pergi ke Perpustakaan. Biasanya kalau jam istirahat awal memang pengunjungnya lumayan banyak. Tapi kalau udah agak siang, jangan ditanya deh. Didalam Perputakaan, aku lebih suka membaca Koran ketimbang membaca buku. Walaupun di Perpustakaan juga kadang suka nonton TV sih.

            Saking banyaknya pengunjung, aku dan temanku sedang mencari tempat yang kosong untuk tempat duduk. Aku melihat ada tempat kosong, tapi tempatnya dipojok paling belakang. Aku mengajak S ke tempat tersebut. Kalau tidak bergegas ya, mungkin sudah ditempati oleh orang lain. S membawa buku, sedangkan aku membawa dua buah Koran. Biasanya aku lebih suka mencari gambar/foto yang menarik, ketimbang membaca berita yang ngak jelas.

            Aku sudah selesai mencari apa yang aku cari. Halaman demi halaman aku cuma lihat-lihat doang, kalau ada yang menarik, pasti saya baca isinya, walaupun aku sendiri juga tidak paham isi dari yang disampaikan. Bhehehee….!! Aku melihat temanku S yang kelihatannya masih asyik membaca, tanpa ku pedulikan. “Eh, kamu sudah selesai bacanya apa belum?” Kataku sambil berbisik. Dia hanya menggelengkan kepala. Itu tandanya berarti ia belum selesai membaca. “Aku sih cuek” Kataku dalam hati.
Aku lanjutkan saja membaca korannya, walaupun nggak semua saya baca sih. Lebih tepatnya lagi yaitu melihat gambar, not more. Saking banyaknya pengunjung membuatku jenuh, bosan, dan ngantuk. Mungkin karena kebanyakan melihat gambar yang ada di Koran membuatku merasa mual, eh, maksudku ngantuk. Hmm.
Dari sisi kejauhan, aku melihat seorang gadis sedang didepan seorang petugas Perpustakaan. Apakah gadis tersebut cantik? Sudah pasti, bahkan lebih dari itu. Mungkinkah dia jelmaan dari Iblis? *Eh, salah lagi. Mungkinkah dia bidadari yang turun dari Surga? Apakah dia seperti wanita yang ada di iklan Axe? Ribuan pertanyaan datang menghampiriku dalam sekejap.
 Darimana aku tau dia itu siapa, masa bodohlah dengan pertanyaan-pertanyaan tadi. Aku perhatikan saja dia terus, tanpa dia sadar kalau aku melihatnya. Kalau boleh kukatakan, dia itu mirip seperti. . .

To Be Continued…


Download dalam bentuk MS Word:
Link 1 => Download
Link 2 => Download

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

E-mail Newsletter

Sign up now to receive updates from us.

Accordion Menu

Random Posts

Text Widget

Social

© 2014 Berbagi Cerita. Designed by Bloggertheme9.
Proudly Powered by Blogger.