Sunday, February 22, 2015

Tempat Tinggal Baru - Part 1

Denmas Ulin     Sunday, February 22, 2015     0
Ilustrasi

            “Tok tok tok!!!” suara keras terdengar dari pintu luar. Aku segera turun melalui anak tangga menuju lantai bawah untuk membukakan pintu. Suara itu terdengar agak keras. “Iya sebentar!” gumamku. Aku membukakan pintu, kulihat seorang perawakan tinggi besar yang sedang membelakangiku. “Siapa ya?” tanyaku kepadanya. Dia perlahan menoleh ke arahku. Ternyata dia adalah teman jauh yang sudah lama kami tidak saling berjumpa. Namanya adalah Albert K. Kami saling mengenal sejak SMP. Saat itu dia pernah menjadi teman sekelasku. “Hei, how are you, long time no see!” ucapku. “I’m fine.” Ucapnya.
            Aku mempersilahkannya masuk.
“Bagaimana kau bisa menemukan tempat tinggalku?” tanyaku.
“Itu hal yang mudah, aku menanyakan alamat ke teman-temanmu.” Tuturnya.
“Sejak kapan kamu tinggal di daerah sini, Albert?”

“Aku baru saja pindah beberapa minggu yang lalu. Saat aku pergi ke rumahmu, ternyata kamu tidak ada. Lalu aku menghuungi teman-temanmu, dia mengatakan kalau kamu pindah di London, jadi entah kebetulan atau tidak kita bisa bertemu disini. Aku tingal di apartemen dengan keluargaku.” Katanya  sambil menatapku.
            Sepertinya ia mulai agak sedikit lelah setelah mencari-cari tempat tinggalku, aku membuatkan saja sarapan, karena aku daritadi juga belum sarapan. Aku dan dia saling mengobrol sambil menyantap hidangan telah aku siapkan tadi. Setelah agak lama, dia segera pergi tergesa-gesa dan mengucapkan sampai jumpa karena ada urusan lain di tempat ia bekerja. Aku jadi berpikir kalau ia mampir hanya numpang makan.
            Aku segera membereskan barang-barang yan ada di meja makan tadi, aku melihat jas yang Albert yang tadi ia kenakan di taruh di gantugan. Aku rasa dia telah meninggalkan jasnya, aku segera mengambil ponsel milikku untuk menghubunginya, suara dering ponsel di dalam jas tersebut aku lihat, ternyata dia juga meniggalkan ponselnya di jas tersebut. Aku nggak habis pikir, bagaimana aku harus mengembalikannya. Tanpa pikir panjang aku per mandi dan segera berangkat ke kantor.
            Perjalanan menggunakan mobil dari rumahku ke tempat kerja lumayan agak jauh, sekitar seperempat jam baru sampai, itu pun kalau lancar. Biasanya kalau macet bisa hampir satu jam. Ngomong-ngomong, aku bekerja di perusahaan swasta, aku bekerja sebagai Manager perusahaan. Dan aku menjadi orang terpenting dalam perusahaan tersebut demi kemajuan perusahaan. Aku baru bekerja beberapa bulan yang lalu.
            Aku tinggal di rumah sendirian karena factor pekerjaan. Sedangkan orang tuaku dan saudaraku berada untuk sementara mereka tinggal di rumah. Aku ingin sesekali mengajak mereka ke rumah baruku, yang telah ku dapatkan setelah aku bekerja dalam beberapa bulan.

To Be Continued…

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Friday, February 20, 2015

Jualan Malam Minggu

Denmas Ulin     Friday, February 20, 2015     0

Oleh: Ay Yea

Malam ini Husin bersama dengan Babang Julian jualan lagi.
Husin: "Semoga malam ini hujan lebat."
Julian: "Eh, apa-apaan kamu, Sin? Nanti dagangan nggak laku. Pada malas keluar. Kita bisa dimarahin Babang Aziz, dapet hasil sedikit."
Husin: "Biarin, Bang. Dari pada hatiku merana melihat suami istri yang sedang berjalan mesra. Bergandengan tangan menikmati asmara."
Julian: "Makanya, #nikahsana. Jangan cuma berani godain tetangga kita itu aja."
Husin: "$%&-+# ...."


Sumber: KBM

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Thursday, February 19, 2015

Hati-Hati Kalau Berdo'a, JANGAN MENGUTUK!!!

Denmas Ulin     Thursday, February 19, 2015     0

Suatu pristiwa jaman dulu, bahwa, ada Seorang biksu diperintah oleh Raja untuk mendampingi sang pangeran
ke hutan untuk berburu rusa.
Selama berburu bidikan panah sang pangeran selalu tdak mengenai sasaran,
sang pangeran sangat geram dan tanpa ia sadari ia berkata kasar
"Bangsat.... bidikanku
meleset!!"
"Husss!" kata si biksu "Pangeran tidak boleh berkata kasar, apa pangeran tidak takut pada
dewa petir yang selalu menghukum orang-orang yang berbicara kasar".
"Persetan dengan dewa petir, pokoknya hari ini aku harus pulang dgn membawa hasil
buruanku".
Jawab sang pangeran sambil membidik seekor rusa buruannya.
Tapi memang hari itu pangeran sedang sial,
bidikannya meleset lagi dan
tentunya sang pangeran makin marah
"Bang*at.. Bidikanku meleset lagi".
Sang biksu kembali menasehati sang pangeran, tapi kali ini dengan dibarengi
ancaman
"kalo sekali lagi pangeran bekata kotor, maka saya tidak akan segan memohon
pada dewa petir untuk menghukum pangeran"
kata biksu yg mulai marah karena nasehatnya ngga
digubris oleh sang pangeran.
Mendengar ancaman sang
biksu, sang pangeran malah merasa tertantang
"bang*at.... bang*at...bangs*at..bang*at.. Ayo, mana dewa petirmu..mana?".
Sang biksupun lansung berdo'a, meminta dewa petir untuk menghukum sang pangeran yang mulai lancang, dan tiba-tiba langit mendung... Angin bertiup sangat kencang.... Entah dari mana
datangnya, tiba-tiba
"DHUUUUAAAAAAAR
RR...AR....AR.. ..AR"
petir menyambar..!
tapi aneh., petir itu menyambar sang biksu,
Padahal ia sama sekali nggak pernah berkata kasar.
Sang pangeran berdiri
disamping mayat biksu yang gosong karena tersambar petir, dan bertanya pada dewa petir:
"Wahai dewa petir, aku yang
berbicara kasar, tapi kenapa biksu ini yang engkau sambar".
Dewa petir menjawab :
"Bang*at....! bidikanku
meleset".
Hahahahahahahaha....


#Just4Fun

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

Friday, February 13, 2015

Kenapa Smartphone Mahal Harus Di Tambah Antigores+Cover Pengaman ???

Denmas Ulin     Friday, February 13, 2015     0
Kisah seorang anak dan ayahnya...

Seorang gadis membeli sebuah Smartphone keluaran terbaru. Untuk melengkapi Smartphone nya gadis itu juga membeli layar antigores dan sebuah cover cantik untuk Smartphone tersebut. Gadis itu menunjukkan handphone barunya kepada sang ayah, kemudian terjadi percakapan seperti di bawah ini:
Ayah: “Wah, Hp mu bagus sekali nak. Berapa harganya?”
Gadis: “Harga Smartphone nya 7 juta, 200 ribu untuk
covernya, dan 100 ribu untuk antigoresnya.”
Ayah: “Oh, kenapa kamu sampai harus membeli cover dan antigoresnya? Padahal kamu bisa menghemat 300 ribu”.
Gadis: “Ayah! Aku sudah menghabiskan 7 juta untuk membeli Smartphone ini, bagaimana kalau Smartphone ini sampai rusak!? 300 ribu bukan apa-apa dibanding keamanan HP ku. Lagipula covernya membuat Hp ku semakin terlihat cantik.”
Ayah:” Hmm, bukankah berarti produsen Hp mu itu teledor karena membuat HP yang tidak cukup aman jika tidak pakai perlindungan?”
Gadis:” Tidak Ayah! Produsen Hp ini sendiri yang merekomendasikan untuk membeli layar antigores dan cover untuk perlindungan. Dan aku tentu tidak
mau Hp ku rusak!”
Ayah: “Apakah semua itu malah membuat
kecantikan hapemu berkurang?”
Gadis: “Tidak, malah Smartphone ku semakin terlihat cantik”.
Sang ayah menatap anak perempuannya
kesayangannya dengan senyum penuh sayang.
Kemudian sang ayah berucap, “Anakku, kamu tahu ayah sangat menyayangimu. Kamu membayar 7 juta untuk membeli Smartphone favoritmu dan 300 ribu untuk perlindungannya.
Dan Ayah sudah membayar dengan segenap hidup ayah untuk memilikimu, apalah artinya kalau kau tidak mengcover dirimu dengan HIJAB untuk perlindunganmu.Handphone ini tidak akan
dipertanyakan di akhirat ini, tapi anakku, kau dan ayah akan dipertanyakan tentang perlindunganmu"

Tadabbur Qs. Annur 31 dan Al Ahzab 59

0 comments:

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak, Terima Kasih

E-mail Newsletter

Sign up now to receive updates from us.

Accordion Menu

Random Posts

Text Widget

Social

© 2014 Berbagi Cerita. Designed by Bloggertheme9.
Proudly Powered by Blogger.